Datang seorang kaya.
Duhai, bicaralah pada kami tentang Pemberian.
Dan jawaban Sang Guru:
Bila kau memberi dari hartamu, tiada banyaklah pemberian itu.
Bila kau memberi dari dirimu, itulah pemberian yang penuh arti.
Sebab apalah harta milik itu, pabila bukan simpanan yang kau jaga.
Buat persediaan hari kemudian?
Dan hari kemudian mengandung janji apakah bagi dia, si anjing kikir,
Yang menimbun tulang-tulang di bawah pasir,
Dalam perjalanan ke kota suci, mengikuti musafir?
Dan bukanlah ketakutan akan kemiskinan, merupakan kemiskinan tersendiri?
Ketakutan akan dahaga, sedangkan sumur masih penuh, bukankah dahaga yang tak mungkin terpuaskan?
Ada orang yang memberi sedikit dari miliknya yang banyak, dan pemberian itu dilakukan demi ketenaran
Hasrat tersembunyi membuat tak murni dermanya.
Ada pula yang memiliki sedikit dan memberikan segalanya.
Mereka lah yang percaya akan kehidupan dan anugerah kehidupan.
Dan peti mereka tiada pernah mengalami kekosongan.
Ada yang memberi dengan kegirangan di hati, kegiranganlah yang menjadi anugerah pengganti.
Ada yang memberi dengan kepedihan di hati, maka kepedihan menjadi air pensucian diri.
Dan ada yang memberi tanpa merasa sakit di dalamnya, tanpa mencari kegirangan dari pemberiannya, tanpa mengingat-ingat kebaikannya.
Mereka memberi, sebagaimana di lembah sana, bunga-bunga menyebarkan wewangiannya ke udara.
Melalui mereka inilah, Tuhan berbicara, dan dari sinar lembut tatapan mata mereka...
Dia tersenyum kepada dunia
Duhai, bicaralah pada kami tentang Pemberian.
Dan jawaban Sang Guru:
Bila kau memberi dari hartamu, tiada banyaklah pemberian itu.
Bila kau memberi dari dirimu, itulah pemberian yang penuh arti.
Sebab apalah harta milik itu, pabila bukan simpanan yang kau jaga.
Buat persediaan hari kemudian?
Dan hari kemudian mengandung janji apakah bagi dia, si anjing kikir,
Yang menimbun tulang-tulang di bawah pasir,
Dalam perjalanan ke kota suci, mengikuti musafir?
Dan bukanlah ketakutan akan kemiskinan, merupakan kemiskinan tersendiri?
Ketakutan akan dahaga, sedangkan sumur masih penuh, bukankah dahaga yang tak mungkin terpuaskan?
Ada orang yang memberi sedikit dari miliknya yang banyak, dan pemberian itu dilakukan demi ketenaran
Hasrat tersembunyi membuat tak murni dermanya.
Ada pula yang memiliki sedikit dan memberikan segalanya.
Mereka lah yang percaya akan kehidupan dan anugerah kehidupan.
Dan peti mereka tiada pernah mengalami kekosongan.
Ada yang memberi dengan kegirangan di hati, kegiranganlah yang menjadi anugerah pengganti.
Ada yang memberi dengan kepedihan di hati, maka kepedihan menjadi air pensucian diri.
Dan ada yang memberi tanpa merasa sakit di dalamnya, tanpa mencari kegirangan dari pemberiannya, tanpa mengingat-ingat kebaikannya.
Mereka memberi, sebagaimana di lembah sana, bunga-bunga menyebarkan wewangiannya ke udara.
Melalui mereka inilah, Tuhan berbicara, dan dari sinar lembut tatapan mata mereka...
Dia tersenyum kepada dunia
Comments