Lalu seorang Ibu dengan bayi dalam dekapan datang mengajukan sebuah pertanyaan:
Bicaralah pada kami tentang anak keturunan.
Maka jawabnya:
Anakmu bukan milikmu;
Mereka putera-puteri Sang Hidup yang rindu pada diri sendiri;
Lewat engkau mereka lahir, namun tidak dari engkau;
Mereka ada padamu, tapi bukan hakmu.
Berikan mereka kasih sayangmu, tapi jangan paksakan bentuk pikiranmu;
Sebab pada mereka ada alam pikiran tersendiri;
Patut kauberikan rumah untuk raganya, tapi tidak untuk jiwanya.
Sebab jiwa mereka adalah penghuni rumah masa depan,
Yang tiada dapat kau kunjungi sekalipun dalam impian.
Kau boleh menyerupai mereka, namun jangan membuat mereka menyerupaimu.
Sebab kehidupan tidak pernah berjalan mundur, pun tidak tenggelam di masa lampau.
Kau lah busur, dan anak-anakmulah anak panah yang meluncur.
Sang Pemanah maha tahu sasaran bidikan keabadian.
Dia merentangmu dengan kekuasaan-Nya.
Hingga anak panah itu melesat, jauh serta cepat.
Meliuklah dengan suka cita dalam rentangan Sang Pemanah.
Sebab Dia mengasihi anak panah yang melesat laksana kilat.
Sebagaimana pula dikasihi-Nya busur yang mantap.
Bicaralah pada kami tentang anak keturunan.
Maka jawabnya:
Anakmu bukan milikmu;
Mereka putera-puteri Sang Hidup yang rindu pada diri sendiri;
Lewat engkau mereka lahir, namun tidak dari engkau;
Mereka ada padamu, tapi bukan hakmu.
Berikan mereka kasih sayangmu, tapi jangan paksakan bentuk pikiranmu;
Sebab pada mereka ada alam pikiran tersendiri;
Patut kauberikan rumah untuk raganya, tapi tidak untuk jiwanya.
Sebab jiwa mereka adalah penghuni rumah masa depan,
Yang tiada dapat kau kunjungi sekalipun dalam impian.
Kau boleh menyerupai mereka, namun jangan membuat mereka menyerupaimu.
Sebab kehidupan tidak pernah berjalan mundur, pun tidak tenggelam di masa lampau.
Kau lah busur, dan anak-anakmulah anak panah yang meluncur.
Sang Pemanah maha tahu sasaran bidikan keabadian.
Dia merentangmu dengan kekuasaan-Nya.
Hingga anak panah itu melesat, jauh serta cepat.
Meliuklah dengan suka cita dalam rentangan Sang Pemanah.
Sebab Dia mengasihi anak panah yang melesat laksana kilat.
Sebagaimana pula dikasihi-Nya busur yang mantap.
Comments